Saturday, December 24, 2011
JJA
Halo .....
Saat aku di Canberra, aku jarang merasakan hujan lebat. Kalau ada hujan lebat, wah ... benar-benar sudah ditunggu kedatangannya. Kamu tahu kenapa? Karena Australia adalah benua kering. Jika sisa air di danau menurun, maka kami semua harus lebih menghemat air. Peringatan sisa air di danau dan keharusan untuk lebih menghemat air diberitakan di televisi, koran, majalah dan di jalan raya. Di saat seperti itu, kami tidak boleh menyiram taman, tidak boleh mencuci mobil kecuali hanya 1-2 ember, dll. Kalau ketahuan melanggar, kami bisa didenda! Bener!
Akhir November 2011 lalu, saat aku kembali sekolah di Indonesia, aku disambut hujan deras. Sejak saat itu hampir setiap hari aku menikmati hujan. Bahkan jalan ke sekolahku kadangkala banjir saat hujan lebat, karena letaknya lebih rendah daripada jalan raya. Baju seragam, tas ransel dan sepatuku pasti basah meskipun aku sudah membawa payung. Tapi aku dan teman-temanku selalu senang berlarian dalam hujan ^_^. Jadi, sebenarnya kita yang hidup di Indonesia harus bersyukur karena dikaruniai hujan. Tapi kita harus tahu bagaimana cara kita menjaga karunia hujan ini agar tidak menimbulkan petaka seperti banjir, tanah longsor, dll.
O ya, apa kamu pernah mendengar cerita tentang jejak-jejak air? Jejak-jejak air adalah siklus air hingga penggunaan air setiap harinya untuk kehidupan. Mungkin sudah pernah dengar ya ..... Aku dapat cerita itu saat aku masih sekolah di Canberra, juga saat aku berkunjung ke Questacon, museum pusat ilmu pengetahuan dan teknologi nasional di Canberra. Mau dengar ceritanya?
Di bawah ini adalah gambar siklus air (1).
Siklus air berkaitan dengan distribusi air yang ada di bumi (2). Sebagian besar air hujan yang jatuh ke bumi merupakan air laut, hanya sebagian kecil saja (3%) yang merupakan air tawar.
Hampir 70% dari air tawar ini tersimpan di es, gletser dan salju, 30% nya meresap masuk ke dalam bumi tersimpan dalam lapisan akifer yang disebut air tanah, dan hanya 0.3% yang berupa air permukaan.
"Ais, saljunya bisa mencair menjadi air lho!"
Air yang kita manfaatkan setiap hari di rumah sebagian besar berasal dari air permukaan. Sekitar 87% dari air permukaan ini berupa air danau, 11% berupa air rawa-rawa, dan hanya 2% yang berupa air sungai.
Tergantung dari lapisan akifer dalam tanah (pori-porinya bisa ditembus air atau sulit ditembus air), maka sebagian air tanah ini bisa muncul ke permukaan tanah dalam bentuk mata air, bisa juga mengalir ke sungai, danau dan laut, serta bisa juga dipaksa muncul ke permukaan tanah karena pengeboran atau penggalian sumur, baik sumur biasa maupun sumur artesis (3,4).
Ini cerita kakakku setelah membaca koran: banyak industri dan rumah yang sumber airnya berasal dari air tanah. Benarkah? Ya. Karena itulah beberapa kota besar di Indonesia saat ini menghadapi permasalahan air tanah yang serius, seperti di Jakarta dan Bandung. Penggunaan air tanah besar-besaran sejak seratusan tahun yang lalu menyebabkan cadangan air tanah dan mutunya menjadi jauh berkurang (5). Lama kelamaan sumur-sumur bisa kering, dan permukaan tanah menurun terus. Setiap tahunnya permukaan tanah di Jakarta turun 12 cm, sedang permukaan air laut naik 0,5 cm per tahun karena pengambilan air tanah besar-besaran dan beban bangunan yang berlebihan. Oleh karena itu, penggunaan air tanah perlu ditertibkan, tidak hanya dengan surat ijin. Kalau tidak ditertibkan, maka wilayah Jakarta bisa terendam air laut pada tahun 2050 (6). Hiiii .. Ngeri .. @_@ !!!
Aku rasakan kalau setiap saat kita selalu membutuhkan air. Tubuh kitapun sebagian besar (sekitar 60%) terdiri dari air. Sebenarnya banyak sekali penggunaan air yang "tidak terlihat", karena kita selalu menggunakan air dalam tiap aktivitas kita.
O ya, aku sering main game di web nya National Geographic Kids. Salah satu game kesukaanku adalah tentang Water Wiz. Game nya sangat menarik! Dari game itu kamu bisa tahu berapa banyak air yang kamu gunakan tiap hari untuk menggosok gigi, menyiram toilet, mandi, membuat satu potong t-shirt katun, membuat burger, membuat satu cangkir kopi, dll. Kamu bisa main game nya di http://kids.nationalgeographic.com/kids/games/puzzlesquizzes/water-wiz
Andaikan di bawah ini adalah gambar rumah kita. Yuk, kita coba hitung beberapa penggunaan air di beberapa bagian rumah kita! Semua ini untuk mengingatkan kita bahwa kita sangat tergantung pada air sehingga kita benar-benar harus menjaga dan menghemat penggunaannya.
1. Dapur:
a) Setengah kilogram nasi membutuhkan air sekitar 1.700 liter sampai siap terhidang di meja makan (7). Apa dasarnya? Sebagian besar air ini untuk mengairi sawah selama beberapa bulan, untuk membajak sawah dengan sapi (sapi juga perlu minum, sapi perlu rumput dan rumputnya perlu air untuk tumbuh) atau dengan traktor (traktor dari logam, padahal penambangan juga perlu air, industri traktor dan mesin juga perlu air), untuk pemrosesan padi hingga pengemasan dan distribusinya ke toko-toko juga perlu air. Untuk menanak nasi juga perlu air, bukan? Berapa banyak penggunaan air untuk memenuhi kebutuhan nasi setiap penghuni rumah selama sebulan?
b) Setengah kilogram daging sapi membutuhkan air sekitar 6.810 liter sampai siap terhidang di meja makan (7). Benarkah? Sebagian besar air dibutuhkan untuk menumbuhkan rumput dan jerami padi, untuk perawatan dan minum sapi selama beberapa bulan, untuk pemotongan sapi dan proses pengolahannya hingga proses memasaknya, belum lagi kebutuhan air di rumah para peternak sapi. Berapa banyak penggunaan air untuk memenuhi kebutuhan daging sapi setiap penghuni rumah selama sebulan?
c) Satu cangkir kopi membutuhkan air sekitar 30 liter hingga siap dihidangkan (7). Penghitungan penggunaan air ini tentu saja termasuk kebutuhan perawatan pohon kopi selama beberapa tahun, proses panen, pengolahan biji kopi, pengepakan, pendistribusian, penjualan, kebutuhan air para pekerja, hingga pembuatan satu cangkir kopi. Kalau setiap orang di dunia minum satu cangkir kopi setiap pagi, maka bisa dibayangkan berapa banyak air yang dibutuhkan setiap harinya.
d) Berapa banyak air dibutuhkan untuk memasak, mencuci peralatan dapur dan peralatan makan?
2. Kamar:
a) Satu t-shirt katun kita membutuhkan air sekitar 2.700 liter hingga siap kita pakai (7). Penggunaan air ini untuk merawat tanaman kapas, untuk proses pengolahan kapas menjadi benang, kain, kebutuhan air para pekerja, dll. Berapa banyak t-shirt yang kita miliki?
b) 500 lembar kertas membutuhkan air sekitar 5.000 liter hingga siap kita gunakan (7). Air ini digunakan untuk merawat pohon-pohon, proses produksi kertas, pengepakan, pendistribusian, kebutuhan air para pekerja, dll. Berapa banyak kertas yang kita pakai setiap harinya?
3. Kamar mandi
a) Kalau sekali gosok gigi kita butuh waktu 2 menit dan selama itu air dari keran di wastafel kita biarkan mengalir, maka selama 2 menit kita sudah menggunakan air sekitar 11,4 liter (7). Berapa banyak air yang digunakan untuk gosok gigi oleh seluruh penghuni rumah setiap harinya?
b) Sekali kita menyiram toilet maka kita sudah menggunakan air sekitar 9,5 liter (7). Berapa banyak air yang digunakan untuk menyiram toilet oleh seluruh penghuni rumah setiap harinya?
c) Berapa banyak air yang kita gunakan sekali mandi? Tentu banyak ya .....
4. Halaman
a) Berapa banyak air yang kita gunakan untuk sekali mencuci kendaraan bermotor?
b) Berapa banyak air yang kita gunakan untuk sekali menyiram taman?
5. Listrik
a) Listrik dari pembangkit listrik bertenaga air membutuhkan air sekitar 79,3 liter untuk setiap kilo watt jam listrik yang dihasilkannya (7). Berapa banyak listrik yang digunakan oleh seluruh penghuni rumah kita setiap harinya?
b) Listrik dari gas alam dan matahari membutuhkan jauh lebih sedikit air dibandingkan listrik dari tenaga air.
Ahhhh ..... Ternyata kita sangat tergantung kepada air dan air itu tidak murah!
Air itu mahal! Ibuku cerita bahwa air yang mengalir di keran rumah kita mahal harga dan nilainya karena itu berasal dari sumber air atau air sungai yang harus diolah dulu dengan mesin-mesin raksasa yang mahal-mahal, perlu dijernihkan, bibit penyakitnya dimatikan, sehingga memenuhi syarat tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat, setelah itu baru dialirkan ke pipa-pipa. Semakin kotor air yang dipakai sebagai sumber bahan baku air minum, maka semakin besar biaya yang digunakan untuk mengolahnya. Pipa-pipa ini kadang sudah tua atau bocor dan perlu diganti. Pekerjanya perlu digaji. Semua itu perlu dana besar. Wowww!
Ingatlah bahwa banyak saudara-saudara kita yang masih kekurangan air karena bencana kekeringan. Banyak juga saudara kita yang tidak mampu membayar pelayanan air bersih untuk kebutuhan minum, mandi, mencuci, buang air kecil dan buang air besar . Mereka melakukan semua itu di sungai. Bisa kamu bayangkan, bahwa sungai itu tentu mengandung bermacam-macam bibit penyakit. Tapi ada orang-orang yang terbiasa buang air kecil dan air besar di sungai, meskipun sudah disediakan jamban, karena mereka bisa berinteraksi dengan tetangga dan teman-temannya. Kebiasaan seperti inilah yang perlu kita ubah.
Ingatlah bahwa semakin banyak orang dalam rumah kita, maka akan semakin banyak air yang dibutuhkan setiap harinya! Jadi, kita benar-benar harus menghemat air untuk kepentingan kita dan saudara-saudara kita, serta generasi yang akan datang.
Sekarang, bagaimana caranya kita menjaga air agak tidak habis? Kita harus banyak menanam pohon di halaman rumah dan di manapun. Usahakan untuk tidak menutup halaman seluruhnya dengan paving. Kenapa? Akar pohon akan menembus tanah dan meningkatkan peresapan tanah, sehingga air hujan mudah meresap ke dalam tanah. Akar pohon juga bisa menahan tanah dari erosi. Pohon juga mencegah bahan kimia berbahaya masuk ke sungai atau air tanah (8).
Di bawah ini beberapa cara menghemat air yang biasa kami lakukan di rumah:
1. Kalau gosok gigi, ambillah air di gelas atau gayung secukupnya, dan matikan keran air.
2. Kalau mencuci tangan atau mengambil air wudlu, usahakan untuk membuka keran air kecil saja.
3. Sebaiknya tidak mandi berendam dalam bath tub, tapi pakai air secukupnya dari bak mandi atau shower.
4. Pakai toilet yang hemat air atau yang ada 2 pilihan tombol siramnya. Buanglah tisu toilet dan pembalut di tempat sampah, bukan di dalam toilet, karena diperlukan air sangat banyak untuk menghancurkan benda-benda padat ini.
5. Kalau mencuci peralatan dapur atau peralatan makan, pakailah 2 bak cuci. Sebaiknya semua peralatan disabun dulu, kemudian dicuci di bak pertama dan dibilas di bak kedua.
6. Segera betulkan keran-keran air yang bocor.
7. Pakai kulkas dan mesin cuci yang hemat air. Jangan lupa menutup pintu kulkas. Sebaiknya mesin cuci baru dijalankan setelah isinya penuh.
8. Pilih pohon dan tanaman yang tidak butuh banyak air. Siram tanaman seperlunya pada sore hari untuk menghindari penguapan karena terik matahari.
9. Buat lubang-lubang resapan biopori untuk membantu peresapan air hujan menjadi air tanah. Ini hasil penelitian Tim Biopori IPB.
10. Berhematlah dengan penggunaan listrik. Pilihlah peralatan dan lampu yang hemat listrik. Jangan menggunakan mesin cuci, setrika dan alat-alat listrik bertenaga tinggi pada waktu beban puncak antara pukul 17:00 sampai pukul 22:00. Matikan lampu dan peralatan listrik jika tidak dipakai dan pada malam hari saat istirahat.
11. Tidak buang air kecil dan air besar di sungai atau sumber air. Kebiasaan seperti ini akan meningkatkan resiko penularan penyakit lewat air dan menambah biaya pengolahan air.
12. Buanglah sampah di tempat sampah, bukan di selokan, sungai atau laut. Pencemaran air karena sampah bisa mengakibatkan penularan penyakit, mematikan makhluk hidup dalam air, terbuntunya saluran air sehingga bisa terjadi banjir, juga meningkatkan biaya perawatan saluran air, sungai, laut dan meningkatkan biaya pengolahan air. Kita juga perlu kerja bakti untuk membersihkan selokan di lingkungan rumah kita. Usahakan sampah langsung dipisahkan antara sampah basah dan kering. Sampah basah bisa kita olah menjadi pupuk, sedang sampah kering bisa dipisahkan dan digunakan atau diolah menjadi barang lain.
Berikut ini adalah puisi berjudul Jejak-jejak Air yang aku buat dengan bantuan ibu dan kakakku.
Jejak-jejak Air
Renungkan kehadiranku
Dengan nalar dan hatimu
Tiap tetesku
Melantunkan kisah perjalanan panjang dan berliku
Lepas dari mendung tebal menggumpal
Menjelma menjadi gerigi dan prisma indah kristal salju
Menari bebas di buih sungai dan gelombang laut lepas
Mengalir di kegelapan relung bumi
Menyembuhkan dahaga tanah kerontang dan gersang
Jejakku ada di tiap denyut nadi kehidupan
Tapakku ada di tenunan kain, lembaran kertas, dan gemerlap lampu malam.
Tapi, cukupkah aku untuk memaknai tiap tengadah tangan manusia
Yang berdesakan di bumi yang semakin tua?
Jagalah aku, sayangilah aku
Hingga tetes-tetesku tak hilang untuk mewujudkan impianmu.
O ya, tulisan ini aku buat bersama kakak dan ibuku. Gambar anime dan rumah itu yang bikin aku, foto-foto air dan embun di pucuk cemara itu yang motret kakakku, foto anak-anak mandi di sungai itu yang motret ibuku. Aku harap setelah membaca tulisan di blog ini, kita jadi semakin sadar bahwa kita sangat bergantung kepada air, dan sudah saatnya kita mulai menghargai kehadiran air, menjaganya dan menghemat penggunaannya. Mari kita mulai dari sekarang, dari diri kita sendiri!
Daftar Pustaka:
1.Government of South Australia. 2011. The water cycle. http://www.sawater.com.au/SAWater/Education/OurWaterSystems/The+Water+Cycle.html
2. U.S. Geological Survey.2011.Earth's water distribution. http://ga.water.usgs.gov/edu/waterdistribution.html
3. U.S. Geological Survey.2011. Ground water cycle: Ground water discharge. http://ga.water.usgs.gov/edu/watercyclegwdischarge.html
4. Northern Territory Government. 2007. Ground water and the water cycle. http://www.nt.gov.au/nreta/water/ground/basics/index.html
5. Rahadi, F. 2011. Ketika air tanah di ibukota terancam. Republika http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/11/11/11/lui6m8-ketika-air-tanah-di-ibukota-terancam
6. Fitriana, A. 2010. Setiap tahun permukaan tanah Jakarta turun 12 cm. Detik News. http://www.detiknews.com/read/2010/09/24/154355/1447644/10/setiap-tahun-permukaan-tanah-jakarta-turun-12-cm
7. National Geographic Kids. 2011. Water wiz. http://kids.nationalgeographic.com/kids/games/puzzlesquizzes/water-wiz/
8. Maryland Department of Natural Resources. Trees conserve water and reduce soil erotion. http://www.dnr.state.md.us/forests/publications/urban4.html
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
keren, Aisha, gak salah deh jurinya menangin kamu.
ReplyDeleteyup, semoga kita makin sadar ttg pentingnya hemat air =), trims tulisanmu bagus n menginspirasi, izin ya aku share =), boleh?
Terima kasih boleh silahkan.
Deletewah, tulisan kamu keren banget
ReplyDeletesemoga kita makin sadar untung menghemat air ya..
Terima kasih.Aku dibantu kakak sama ibu.
ReplyDeleteaisha kamu pinter sekali..
ReplyDeleteselamet ya udah menang lombanya
umur aisha berapa sayang?
Terima kasih. Ais umur 9 tahun sekarang.
Deletesiiiiippppp okeyyyy dikkkkk
ReplyDeleteTerima kasih
DeleteNon Aisha kamu memang pantas mendapatkan ini semua, minta ijin untuk saya ulas di blog saya ya ...
ReplyDeleteTerima kasih, silakan
Deletesukses selalu dek :)
ReplyDeleteterima kasih, kak. Sukses juga untuk kakak semua :)
ReplyDeleteSalam kenal dari Blogger Borneo, selamat atas keberhasilannya menjadi juara ya. Tulisannya memang bagus banget, pantas terpilih menjadi jawara lomba ini. Tetap semangat menulis dan semoga selalu eksis. Aminnn...
ReplyDeleteTerima kasih, kak. Sukses selalu untuk kakak
DeleteAisah, kaka boleh menjadikan artikel asiyah sebagai bahan tuisan kaka? ^-^
ReplyDeleteIzin yaaaah!!! ^-^
Tulisan-nya bagus...
Kapan-kapan kunjungin blog kaka juga...
www.mrikartayusani.blogspot.com
Salam kenal anak jenius! ^-^