Di sekolah aku diajari untuk membuat puisi. Kata guruku, kita bebas mencurahkan isi hati kita dalam sebuah puisi. Ada puisi yang mudah dimengerti, ada pula puisi yang sulit dimengerti karena memang ada 'misteri' yang penulisnya tidak ingin pembacanya mengerti.
Ide untuk menulis puisi bisa didapat dari pengalaman kita sehari-hari, misalnya saat kita mengunjungi teman yang sakit, saat kita melihat pemandangan yang indah, dll. Waktu aku masih sekolah di North Ainslie Primary School, Mrs. Mears minta kami untuk membaca buku, kemudian isi buku itu ditulis dalam bentuk puisi, dengan kata-kata kita sendiri. Itu juga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ide menulis puisi.
Berikut ini puisi pertamaku di sekolah. Jangan dibandingkan dengan puisinya Chairil Anwar, Taufiq Ismail, atau Gabriela Mistral ya .... Tentu puisiku gak ada apa-apanya dibandingkan dengan hasil karya mereka.
The Fox who Likes to Sing
In the moonlight she sings
at the top of the hill near the waterfall
singing sad songs while watching the full moon
Then she runs around the land valleys, rivers, and the sea
Trying to find herself a place to live
in a peaceful magical land
At night she sings again,
but now the land is silent
cool...
ReplyDeleteimaji puisinya bagus sekali :)
Terima kasih, kak. Ais masih harus banyak belajar
Delete