Hai,
Hari Selasa tanggal 17 Januari sore, aku menerima email kalau blogku masuk dalam 10 besar lomba blog Aqua. Wah, aku dan kakakku terkejut, tapi sangat senang sekali. Malamnya kami berangkat ke Jakarta diantar ibu, karena kami masih di bawah umur ^_^.
Pagi hari kami naik taksi menuju Wisma Antara. Wah, gedungnya bagus sekali. Aku ingat apa yang dikatakan Bapak Akhmad Mukhlis Yusuf, Direktur Utama LKBN Antara. He said about the strength of a picture. "A picture means a thousand words". A picture can change a condition by open up the hearts and minds of the viewers. Dengan kemajuan teknologi, satu foto bisa tersebar dengan cepat ke mana-mana. What's the conclusion? My mom told me that we, the bloggers, have a big power to give information and to change a negative condition with the strength of our words and pictures. Well, I think I can say that "a blog has a big power".
Kakakku ingat pesan dari Bapak Indroyono Soesilo yang mewakili Menko Kesra, bahwa ada tiga masalah utama di dunia yang disingkat FEW, yaitu food, energy, dan water. Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan air akan semakin besar. What should we do? We have to be wise with water. We have to conserve water. O ya, kakakku sangat tertarik dengan cerita Pak Indroyono bahwa Indonesia juga memanfaatkan satelit IKONOS untuk memantau pembangunan dan sumber daya alam. Wow!
Setelah mendengarkan bincang-bincang antara Aqua dan seorang ahli dari UGM, kakakku cerita bahwa kita perlu menjaga keseimbangan antara upstream (daerah hulu), middlestream (daerah aliran) dan downstream (daerah pengambilan). Menjaga daerah hulu bisa dengan mencegah penebangan hutan sembarangan dan menanami kembali hutan dengan pohon-pohon. Menjaga daerah pengambilan bisa dengan mencegah banjir. Tapi kakakku lupa bagaimana caranya menjaga daerah aliran, hehehe.
Hari Rabu itu diumumkan pemenang lomba artikel, foto dan blog. Wow, tulisannya keren-keren semua. Foto-fotonya juga keren-keren semua. Semua membuat aku merinding. Foto-foto itu menggambarkan Banyak sekali saudara-saudara kita yang masih kekurangan air, bahkan untuk minum pun sulit.
Ibuku cerita bahwa kami sering kekurangan air bersih saat pipa air dari Pasuruan bocor akibat penurunan tanah karena lumpur Lapindo. Kami dan tetangga sudah bingung semua. Tapi kami masih bisa membeli air bersih beberapa drum. Ibuku dan teman-temannya juga beberapa kali merasakan minum dan mandi air hujan waktu mereka ke Gresik. Mandi air tadah hujan? Ya. Terasa licin sekali, sabun pun tidak bisa berbuih. Waktu kecil ibuku pernah tinggal di Pacitan, saat itu belum ada air PDAM, yang ada air sumur dan tiap kali merebus air, pasti ketel airnya berkerak tebal. Hal yang sama juga dialami kakek nenekku saat mereka tinggal di Donomulyo, Malang selatan. Mereka menggunakan air sumur dan habis merebus air pasti ketelnya berkerak tebal. Trus kakakku tanya, bagaimana kalau air seperti itu (yang banyak mengandung kapur) mengendap di ginjal?
Aku juga ingat cerita ibuku dari kuliah Budhe Iwu bahwa banyak orang yang kesulitan air. Contohnya di Afrika Selatan. Diperkirakan ada 16 juta orang (3,2 juta rumah tangga) yang kekurangan air. Para wanita harus mengambil air yang jauhnya 1 km dari rumah. Kalau dalam sehari harus pulang pergi 2 kali, maka dalam sehari mereka sudah berjalan sejauh 12,8 juta km hanya untuk mengambil air. Jika jarak bumi ke bulan 384,400 km, maka para wanita ini sudah pulang pergi bumi-bulan sebanyak 16 kali dalm sehari. Ini baru di Afrika Selatan. Belum saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Timur dan di daerah-daerah lain yang kesulitan air. Nah, kebayang kan, betapa tinggi nilai air itu? Tapi kenapa ya yang biasanya bertugas mencari air itu wanita???
O ya, kami suka sekali kemasan Aqua yang baru yang dirancang oleh Sebastian Gunawan. Indah. Coba lihat ini.
Ini adalah grup Ngada United dari Bajawa, Nusa Tenggara Timur. Mereka menyanyikan lagu Bolelebo. Suara mereka bagus banget. Tarian dan kostumnya juga bagus.
Syukurlah bahwa penduduk Ngada sekarang sudah tidak kesulitan air bersih. Air tidak jauh lagi. Air sudah ada.
Hari Rabu itu benar-benar mengesankan bagi kami. Ada wartawan-wartawan dan fotografer-fotografer profesional, juga teman-teman blogger dari kota lain. Aku bisa belajar banyak dari mereka. Aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan orang-orang yang punya semangat hidup yang tinggi!
Sore hari itu kami kembali pulang ke Sidoarjo. Bye, Jakarta!
Terima kasih ya, Mas Nug dan ibu, karena sudah membantu Ais bikin blog. Terima kasih juga Icup, karena sudah bantu membaca dan memberi komentar. Terima kasih temannya ibu yang sudah memberikan informasi lomba blog dan memberi ide "what's next" untuk blognya Ais. Terima kasih para juri. Terima kasih Aqua. Terima kasih Bu Lilis dan teman-teman semuanya di kelas III A SDN Pucang 3 Sidoarjo. I love you all!